Kamis, 15 Oktober 2020

Status Sosial Masyarakat Indonesia

 

Status Sosial Masyarakat Indonesia

 

A.   Pengertian Status Sosial

Status sosial adalah lokasi atau posisi seseorang dalam sistem sosial yang hierarkis, yang sekaligus menentukan peran sosial seseorang. Lokasi atau posisi dalam strata sosial berbeda-beda, tergantung pada hak dan kewajiban, serta biasanya ditentukan pula oleh gaya hidup dan pola konsumsi seseorang. Perbedaan posisi tersebut menggambarkan perbedaan status. Pada gilirannya, posisi tertentu bernilai sosial tinggi dan posisi yang lain rendah. Status sosial pada dasarnya merupakan kumpulan hak dan kewajiban, tugas dan keistimewaan yang dimiliki seseorang. Hak dan kewajiban tersebut bersifat statis

B.   Contoh Status Sosial

1.Status yang digariskan (ascribed status)

Ascribed status adalah status yang diperoleh seseorang karena kondisi lahiriah atau alami. Contohnya adalah ras, etnis, keturunan. Anak raja memperoleh status lebih tinggi ketimbang masyarakat kebanyakan karena ia anak raja. Di beberapa negara yang rasis, orang kulit putih lebih lebih dihormati ketimbang orang kulit kuning. Ketika kamu lahir dengan kulit sawo matang, kamu akan dipandang sebelah mata oleh mereka yang rasis.

2.Status yang diusahakan (achieved status)

Achieved status adalah status yang diperoleh seseorang karena usaha yang dilakukannya dengan sengaja dan biasanya penuh perjuangan. Contohnya, untuk memperoleh status sebagai mahasiswa sehingga dapat diskon belanja di supermarket, seseorang harus lulus tes masuk universitas. Untuk memperoleh gelar sarjana, mahasiswa harus menyelesaikan skripsi dan lulus. Achieved status merupakan contoh status sosial yang terbuka, artinya berpeluang dicapai oleh banyak orang, terutama mereka yang tidak potensial memperoleh ascribed status yang tinggi.

3.Status yang diberikan (assigned status)

Assigned status adalah status sosial yang diperoleh seseorang karena mandat atau pemberian orang lain. Mandat tersebut dilaksanakan dengan baik sehingga dianggap berjasa oleh masyarakat atau setidaknya oleh pemberi mandat. Sebagai contoh, panglima besar Jenderal Sudirman, diberi mandat oleh Bung Korno untuk memimpin perang gerilya melawan Belanda. Jasanya pada bangsa membawa dirinya berhak memperoleh gelar pahlawan. Sang jenderal memperoleh assigned status yang tinggi sebagai pahlawan nasional karena jasanya.

4.Status simbol (symbolic status)

Status simbol adalah status yang diperoleh seseorang karena simbol-simbol yang dimiliki atau dikenakannya. Biasanya status jenis ini diperagakan dalam kehidupan keseharian. Sebagai contoh, seorang pejabat kemana-mana naik sepeda onthel, menunjukkan statusnya yang sederhana. Seorang mahasiswa pakai jam tangan sport mahal akan dipandang sebagai orang dari kelas atas. Cara berpakaian, rumah, dan tempat yang dikunjungi juga bisa menjadi status simbol seseorang.

5.Status aktif (active status)

Status aktif adalah status yang sedang miliki seseorang pada kurun waktu tertentu. Status aktif menunjukkan bahwa ada status lain yang tidak aktif di saat bersamaan. Sebagai contoh, ketua RT yang merangkap sebagai guru SD. Ketika berada di depan kelas, ia memperoleh status sebagai seorang guru. Ketika di kampung, ia dipanggil pak atau bu RT. Tetangganya tentu saja tidak datang ke rumahnya untuk belajar, melainkan untuk minta stempel RT, misalnya.

6.Status laten (latent status)

Status laten adalah kebalikan dari status aktif. Status laten disebut juga status pasif atau diam karena status lain sedang aktif. Misalnya mahasiswa yang merangkap sebagai kader partai politik. Saat di kampus ia mengerjakan tugas kuliah sebagaimana mahasiswa lainnya. Statusnya sebagai mahasiswa aktif. Sedangkan status latennya adalah kader partai. Kadang ia menjelma menjadi kader dengan cara diam-diam mengampanyekan partainya lewat tulisan atau pilihan organisasi kemahasiswaannya.

A.   Konflik Status

1. Konflik status individual, Yaitu konflik yang terdapat dalam diri seseorang karena memiliki lebih dari satu status.

2. Konflik status antarkelompok, Yaitu konflik status yang terjadi karena satu kelompok merugikan kelompok lain.

3. Konflik status antarindividu, Yaitu konflik status yang terjadi antara individu satu dengan individu lain.

 

Daftar Pustaka :  http://sosiologis.com/status-sosial

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar